Fakultas Peternakan UHO Mengembangkan Sabun Kalsium Minyak Kedelai sebagai Bahan Pakan Suplemen Ternak Ruminansia

 

Berbagai karya inovasi telah dihasilkan dosen UHO, Sebagai bentuk pelaksanaan  tanggung jawab Tridharma perguruan tinggi dalam bidang pendidikan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu hasil inovasi terbaru yang dihasilkan adalah inovasi sabun kalsium dari minyak kedelai sebagai pakan ternak. Inovasi ini dibuat oleh Dr. Ali Bain, M.Si. yang merupakan salah seorang dosen pada Fakultas Peternakan UHO hasil dari riset disertasi S3-nya.

Menurut Dr. Ali Bain yang saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan II Fakultas Peternakan UHO, Sabun kalsium minyak kedelai (Sca-kedelai)merupakan produk pakan suplemen sebagai sumber energi, PUFA dan mineral yang diproduksi dengan menggunakan prinsip dan metode saponikasi. Produk SCa-kedelai dibuat melalui reaksi saponifikasi asam lemak tak jenuh (PUFA) minyak kedelai (sebagaibahan baku utama). Invesi Sabun kalsium minyak kedelai dibuat sebagai solusi untuk keterbatasan nutrien energi dalam upaya meningkatakan performa produksi dan kualitas produk ternak ruminansia (seperti sapi, kambing, domba dan kerbau). Bentuk fisik produk SCa-kedelai adalah berwarna putih kekuningan, padat dan mudah dibuat tepung agar mudah dicampurkan dengan bahan-bahan pakan lain dalam pakan konsentrat ternak ruminansia.

Sca-Kedelai mempunyai manfaat untuk melindungi PUFA dari proses biohidrogenasi mikroba serta dapat menekan dampak negatif PUFA yangdapat meracuni dan menekan pertumbuhan mikroba rumen. Terproteksinya PUFA yang terdapat dalam SCa-kedelai dalam ekosistem rumen dapat memberikan berbagai manfaat lain bagi induk semang (ternak ruminansia) yaitu ; (i) pertumbuhan dan aktivitas mikroba tidak terganggu, (ii) proses fermentasi dalam rumen berjalan normal, (iii) aliran senyawa PUFA untuk diserap ke dalam tubuh menjadi lebih banyak.  Tingginya kandungan PUFA yang terdeposit dalam jaringan daging dan jaringan air susu tentunya sangat memberikan manfaat bagi kesehatan manusia yang produk ternak ruminansia. Suplementasi 5% SCa-kedelai dalam konsentrat berbasis bahan pakan lokal mampu meningkat pertambahan bobot badan sapi Bali mencapai 0.92 ± 0.16 kg ekor-1 hari-1  dengan nilai income over feed cost mencapai Rp 28.081 hari-1 dan meningkatkan kandungan PUFA linoleat dalam daging sapi Bali sebesar 44% dibandingkan dengan  daging tanpa penambahan SCa-kedelai.

Saat ini, produksi Sca-Kedelai dikembangkan untuk ditawarkan kepada masyarakat terutama para peternak sapi dan kambing. Pengambangan Sca-kedelai ini dilakukan melalui program Calon Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi  (CPPBT) tahun 2018 yang didanai oleh Kementerian RistekDikti. Produk ini diharapkan dapan menjadi salah satu solusi permasalahan keterbatasan pakan yang sering dialami oleh para peternak.