Kendala utama dalam pengembangan peternakan kambing di Indonesia pada umumnya yaitu rendahnya kualitas bibit yang selama ini peternak mengandalkan perkawinan alam yang diperparah sistem pencatatan/recording yang lemah, sehingga meningkatkan derajat inbreeding atau silang dalam.  Akibat sistem perkawinan seperti ini akan menghasilkan keturunan dengan kualitas genetik rendah pula. Diketahui bahwa mutu genetik dengan lingkungan bersama-sama memberikan pengaruh terhadap produktivitas dari seekor ternak. Untuk itu Fakultas Peternakan Universitas Kanjuruhan Malang mengembangkan program Program pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) Kambing Peranakan Etawa Unggul yang dibiayai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Salah satu teknologi yang diaplikasikan pada program untuk mengatasi rendahnya mutu genetik tersebut adalah mengawinkan induk-induk kambing dengan pejantan unggul dengan menggunakan teknik inseminasi buatan, sehingga dapat dipastikan keturunan yang dihasilkan mempunyai mutu genetik yang baik. Progam ini mendapatkan pembiayaan selama 3 tahun dimulai tahun 2018 dan akan terus dikembangkan yang diharapkan sebagai salah satu income generating bagi universitas. Dr. Enike Dwi Kusumawati, S.Pt, M.P. sebagai ketua pelaksana bersama 4 orang anggota mengharapkan program ini selain sumber income generating juga sebagai sarana praktikum mahasiswa, penelitian bagi dosen dan mahasiswa, juga sebagai tempat belajar bagi masyarakat. Selain mengembangkan bibit unggul PPUPIK juga memproduksi olahan susu kambing berupa susu yoghurt moringa serta pupuk organik dari kotoran kambing. Saat ini dalam pengembangan yoghurt moringa bekerja sama dengan Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) DPC Malang sebagai penyuplai susu kambing segar.

Produksi olahan susu kambing yang berupa yoghurt yang ditambahkan super food tepung kelor (Moringa oleifera), sehingga dapat mempertinggi kandungan nutrisi makanan olahan susu dan meningkatkan nilai jual sehingga berdampak kepada meningkatnya pendapatan dan kesehatan masyarakat. Kelor kaya akan nutrisi baik makro maupun mikro tidak hanya sebagai sumber nutrisi bagi produk pangan tetapi juga memberikan efek farmakologi. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan senyawa bioaktif pada tanaman kelor.

Bekerja sama dengan HPDK Cabang Malang